Strategi Peningkatan Mutu dan Nilai Tambah Produk Kelapa menjadi kunci pengembangan komoditas perkebunan di Maluku
Diposting Jumat, 15 Agustus 2025 08:08 pmAmbon, 15 Agustus 2025 – Strategi peningkatan mutu dan nilai tambah produk kelapa menjadi perhatian utama dalam materi yang disampaikan oleh Dewi Haryani, S.Pi., M.Si., Penyuluh Pertanian Ahli Madya BRMP Banten sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) BBPPTP Ambon. Kegiatan ini menyoroti potensi besar kelapa Maluku, yang perlu dikembangkan melalui pendekatan berbasis korporasi agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global.
Dalam paparannya, Dewi Haryani menekankan bahwa standarisasi produk turunan kelapa seperti cocofit untuk media tanam anggrek dan tanaman hias, harus dijaga mulai dari kualitas serat, proses pencucian, hingga pengolahan. Strategi bisnis yang terstruktur meliputi identifikasi petani sebagai pemasok bahan baku, keterlibatan pemilik restoran sebagai pengguna hilir, hingga kolaborasi dengan pelaku usaha, supermarket, minimarket, dan influencer dalam memasarkan produk.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengembangan usaha kelapa perlu mempertimbangkan keselarasan kapasitas produksi dengan kebutuhan pasar untuk menghindari kelebihan produksi. Kunci keberhasilan juga ditentukan oleh pemilihan bahan baku berkualitas, dukungan SDM, penggunaan alat yang tepat, serta lokasi distribusi yang strategis.
Dewi menegaskan bahwa peningkatan mutu produk harus lebih diutamakan daripada sekadar menurunkan harga untuk bersaing. Segmentasi pasar yang tepat—misalnya produk yang ditujukan bagi anak-anak—perlu diimbangi dengan pemanfaatan e-commerce dan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan, mengingat pergeseran perilaku belanja masyarakat.
Penentuan harga jual produk pun harus melalui perhitungan rinci, mencakup biaya bahan baku, gaji pegawai yang idealnya sekitar 30% dari total pengeluaran, serta biaya pemasaran. Semua unsur tersebut dapat dimodelkan melalui Business Model Canvas untuk memastikan kontrol yang baik dari hulu ke hilir. Inovasi berkelanjutan, menurutnya, adalah kunci agar produk turunan kelapa Maluku tetap relevan dan kompetitif di pasar.