Seram Bagian Barat, 22 Agustus 2025 — Balai Besar Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) program padi gogo di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Monev ini adalah bagian dari upaya BBPPTP Ambon dalam mendukung program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Tim monev berkoordinasi erat dengan Dinas Pertanian Kabupaten dan Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Maluku untuk meninjau beberapa titik lokasi penanaman.

Di Desa Ursana, tim meninjau lahan seluas 1,5 hektare yang diolah secara swadaya oleh petani. Meskipun petani termotivasi oleh kenaikan harga beras, mereka terkendala oleh curah hujan yang tinggi. Kendala cuaca ini juga menjadi penyebab keterlambatan Luas Tambah Tanam (LTT) di wilayah pegunungan, di mana potensi lahan seluas 150 hektare masih belum maksimal dalam pelaporannya. Kendala lainnya adalah akses transportasi, komunikasi, dan jaringan internet yang sulit.

Tim juga meninjau lokasi lain, termasuk Desa Saununu, Desa Latu, Desa Rumahkay, dan Desa Tihulale, yang menunjukkan pertumbuhan tanaman yang baik. Pendampingan oleh Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) ditekankan sebagai faktor kunci dalam mengenali potensi serangan hama dan penyakit menjelang panen.

Secara keseluruhan, monev ini mengidentifikasi bahwa curah hujan tinggi, kurangnya bantuan dana, dan alat mesin pertanian (alsintan) menjadi hambatan utama bagi petani dalam mengolah lahan. BBPPTP Ambon berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan memastikan keberhasilan program padi gogo di Maluku.